Categories Ideas

Penerapan SNI Batik Perkuat Kepercayaan Konsumen dan Buka Potensi Pasar Lebih Luas


Kementerian Perindustrian terus memperkuat daya saing IKM batik dengan mendorong penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai upaya menjaga keaslian, kualitas, dan keberlanjutan warisan budaya batik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa standardisasi menjadi instrumen penting untuk mempertahankan posisi batik sebagai identitas bangsa sekaligus komoditas bernilai tinggi di pasar global. Ia mengapresiasi sinergi BSN dan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) dalam percepatan penerapan SNI bagi pelaku industri batik melalui bimbingan teknis dan fasilitasi sertifikasi.

Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menyatakan bahwa penerapan SNI menjadi langkah krusial untuk menjaga keaslian proses batik, yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda sejak 2009. Ia menegaskan bahwa karakteristik batik asli telah diatur melalui SNI 0239:2019 serta turunannya untuk batik tulis, cap, dan kombinasi. Dengan standar tersebut, konsumen dapat membedakan batik asli dari kain bermotif batik berbasis produksi massal.

Kemenperin melalui Ditjen IKMA sebelumnya menggelar edukasi dan pendampingan SNI kepada IKM batik, termasuk kegiatan Bimbingan Teknis “IKM Batik DIY dan Sekitarnya Sukses Ber-SNI” pada 21 Oktober 2025 di Yogyakarta. Sebanyak 15 IKM mengikuti pendampingan, sementara tujuh IKM menerima sertifikat SNI Batik. Reni berharap program ini mendorong daerah lain memperluas standardisasi agar jumlah perajin ber-SNI terus meningkat.

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menekankan bahwa pemenuhan standar bukan formalitas, melainkan fondasi kualitas produk. Ia menilai efisiensi, konsistensi produksi, kontrol mutu, serta ketepatan pemilihan bahan menjadi kunci agar IKM mampu memenuhi SNI dan meningkatkan kredibilitas usaha. Menurutnya, sertifikasi membutuhkan proses verifikasi yang ketat, namun berdampak besar terhadap peluang pasar, termasuk segmen premium dan ekspor.

Upaya standardisasi ini diharapkan memperkuat struktur industri batik nasional, menjaga kelestarian budaya, serta meningkatkan kontribusi sektor batik terhadap perekonomian daerah dan nasional.

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

More From Author