Dua figur ikonik, Serigala dan Gadis Berkerudung Merah, saling berhadapan dalam lukisan karya Sir Dandy, pelukis sekaligus musisi yang aktif berkarya di ranah seni visual. Kehadiran dua karakter tersebut memunculkan tafsir tentang pertarungan antara karakter baik dan jahat, yang dibaca secara simbolik melalui pendekatan logis dan refleksi sosial.
Dalam karya-karyanya, Sir Dandy kerap menampilkan manusia bertopeng yang diwujudkan melalui figur Gadis dan manusia Serigala. Serigala digambarkan sebagai simbol naluri liar, galak, menerkam, dan destruktif yang merepresentasikan sisi gelap kejiwaan manusia. Kontras ini memperlihatkan kontradiksi psikologis yang merefleksikan situasi sosial kontemporer.
Kurator Zarani, dalam esai pengantar pameran, menyebut bahwa Sir Dandy menempatkan figur-figur tersebut ke dalam lukisan yang telah hidup dalam ingatan publik, baik melalui sejarah seni, reproduksi visual, maupun budaya pop. Praktik pengambilan sampel yang dilakukan Sir Dandy disebut terasa lebih personal, sebagai cara sederhana untuk menyatakan unsur-unsur yang membentuk identitas artistiknya.
“Sir Dandy memperlakukan referensi-referensi ini bukan sebagai replika, melainkan sebagai pengulangan gambar-gambar yang dikunjungi kembali, dipentaskan ulang, dan dijadikan miliknya sendiri, dengan Si Merah dan Serigala sebagai pemandu,” ujar Zarani dalam teks kuratorial.
Pameran tunggal Sir Dandy bertajuk Imitation of Life diselenggarakan di Spaccce, Grand Wijaya Center Blok C No. 22, Jakarta Selatan, dan berlangsung pada 19–29 Desember 2025. Pameran dibuka untuk umum mulai Jumat, 19 Desember 2025, pukul 18.00 hingga 22.00 WIB setiap hari. (Agung Frigidanto)
Agen Togel Terpercaya
Bandar Togel
Sabung Ayam Online
Berita Terkini
Artikel Terbaru
Berita Terbaru
Penerbangan
Berita Politik
Berita Politik
Software
Software Download
Download Aplikasi
Berita Terkini
News
Jasa PBN
Jasa Artikel
News
Breaking News
Berita