Pameran kerajinan terbesar di Asia Tenggara, The 26th Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2026), akani digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan pada tanggal 4–8 Februari 2026. Acara tahunan yang diorganisir oleh ASEPHI (Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia) bersama Mediatama Event ini kembali menjadi etalase utama karya terbaik pengrajin Indonesia. Dengan tema “From Smart Village to Global Market” dan mengusung konsep “Exploring and Celebrating Womenpreneurs in Craft” INACRAFT akan menjadi ajang perayaan bagi para perempuan perajin dan wirausaha kreatif yang selama ini menjadi penopang utama industri kriya nasional.
INACRAFT mengangkat peran perempuan dalam gelaran kali ini karena menyoroti kontribusi mereka sebagai womenpreneurs di sektor kerajinan dan usaha kreatif. INACRAFT ingin mengeksplor dan merayakan para perempuan perajin, karena faktanya sekitar 60 persen peserta INACRAFT berasal dari kalangan wanita. Melalui INACRAFT, ASEPHI akan terus mendukung industri kreatif Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkenalkan seni dan budaya Indonesia kepada dunia.
Penyelenggaraan INACRAFT 2026 akan diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta pameran yang terdiri atas artisan, pengrajin, UMKM, Mitra Binaan BUMN, serta Dinas-Dinas Pemerintah Daerah di Indonesia. Selain peserta dalam negeri, akan hadir pula peserta internasional. Area pameran seluas 24.941 meter persegi di JICC akan menampilkan berbagai produk unggulan seperti batik, tenun, perhiasan perak, furnitur kayu, kriya logam, dekorasi rumah, hingga produk gaya hidup berbasis kearifan lokal.
Ketua Umum ASEPHI, DR. Muchsin Ridjan menyampaikan, melalui penyelenggaraan ini, INACRAFT berharap perempuan Indonesia dapat terus bangkit dan melanjutkan warisan budaya yang telah dibangun oleh para pendahulunya. Para perempuan perajin diharapkan mampu membawa karya kriya Indonesia menembus pasar global dan berperan sebagai pahlawan pembangunan bangsa melalui kreativitas dan ketekunan mereka. “Semangat perempuan adalah semangat kehidupan INACRAFT ke depan. Dari tangan mereka, budaya, ekonomi kreatif, dan jati diri bangsa dapat terus tumbuh dan berkembang,” tambahnya.
DR. Muchsin Ridjan menambahkan bahwa INACRAFT 2026 bukan hanya sekadar pameran dagang, tetapi juga ruang strategis untuk menghubungkan pelaku kriya Indonesia dengan pasar dunia. “Tahun ini kami menegaskan transformasi INACRAFT menjadi pameran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Digitalisasi adalah jembatan utama yang memungkinkan pengrajin kita menembus batas pasar global. Melalui kolaborasi dengan platform e-commerce nasional dan internasional, kami ingin memastikan setiap pengrajin memiliki peluang yang sama untuk dikenal dunia,” ujarnya.
Dalam rangka memperkuat aspek digital, INACRAFT 2026 menghadirkan Digital Craft Pavilion, sebuah area khusus yang menampilkan sistem pemasaran daring, workshop digital marketing, hingga demonstrasi live streaming commerce bekerja sama dengan TikTok Shop. Melalui fasilitas tersebut, transaksi tidak hanya terjadi di lokasi pameran, tetapi juga berlangsung secara real-time melalui kanal online, sehingga pengunjung dari luar negeri pun dapat berpartisipasi langsung.
Menurut Sekjen ASEPHI yang juga ditunjuk menjadi Project Officer INACRAFT 2026, Azis Bakhtiar, pameran kali ini menargetkan capaian transaksi di atas Rp80 miliar di luar kontrak dagang, sama seperti hasil pameran tahun sebelumnya, dengan optimisme dapat meningkat meski situasi ekonomi masih penuh tantangan. “Tahun lalu transaksi INACRAFT mencapai sekitar 80 miliar rupiah. Kami berharap angka itu bisa dicapai kembali, bahkan meningkat,” katanya.
Di sisi lain, aspek keberlanjutan menjadi nilai utama yang terus dijaga. Melalui program Go Green INACRAFT yang mengusung tema “Mencintai Bumi, Merawat Budaya” (Loving the Earth, Caring for Culture), INACRAFT 2026 menerapkan sistem pameran ramah lingkungan. Ketua Badan Pertimbangan ASEPHI yang juga sebagai Kepala Koordinator program Go Green INACRAFT, Yanna Diah Kusumawati mengatakan, “Misi kita mengajak para anggota untuk peduli, mulai dari pemilihan bahan hingga proses produksinya.”
INACRAFT 2026 akan menghadirkan workshop, cultural performance, business luncheon hingga craft talk series–sesi bincang kreatif yang menghadirkan narasumber dari berbagai bidang seperti desain produk, ekspor, branding, hingga teknologi digital. Semua ini dikemas agar pengunjung tidak hanya melihat hasil akhir, tetapi juga memahami cerita dan filosofi di balik setiap produk craft. Rangkaian acara ini ditujukan untuk memberi edukasi kepada para pengrajin agar mampu bersaing dalam ekosistem global.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, INACRAFT kali ini juga akan memilih produk-produk terbaiknya yang dikemas dalam insight program bernama INACRAFT Award. INACRAFT Award adalah ajang penghargaan bergengsi yang diberikan oleh ASEPHI kepada para peserta pameran yang dinilai memiliki kualitas produk terbaik, inovasi desain tinggi, dan nilai budaya yang kuat. Melalui penghargaan ini, ASEPHI berupaya menumbuhkan semangat kreativitas, keberlanjutan, serta kebanggaan terhadap warisan budaya Nusantara.
Selain menampilkan kekayaan karya kerajinan tangan Indonesia,
INACRAFT 2026 juga menghadirkan program kuliner bernama Talam INACRAFT, pengunjung diajak menikmati keberagaman rasa dan tradisi kuliner dari berbagai daerah di Indonesia dalam satu area tematik. Konsep kuliner Talam INACRAFT bukan sekadar menghadirkan stan makanan, tetapi mengangkat filosofi kuliner sebagai bagian dari warisan budaya dan identitas bangsa.
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door