Categories Ideas

ASEPHI Menyikapi Kenaikan Tarif Impor Amerika Serikat


Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) menggelar Rapat Pimpinan (RAPIM) pada Senin, 28 April 2025, di Hotel Mercure, Jakarta dihadiri seluruh jajaran pengurus Pusat dan para Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) dan Badan Pengurus Cabang (BPC) dari 23 Provinsi dan Kabupaten/Kota.

RAPIM ASEPHI kali ini selain membahas kegiatan rutin organisasi & persipan pameran INACRAFT October Vol.4 yad (bertema Youth : Craft, Culture, Future) juga dikhususkan membahas agenda terkait perkembangan dan dampak perdagangan internasional atas Reciprocal Tariff USA untuk Indonesia khususnya terkait dampaknya di sektor kreatif kerajinan. ASEPHI mengundang Dirjen PEN Kemendag yang diwakilkan oleh Ari Satria, S.E., MA., Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif; Kementerian Perdagangan, dan Abdul Latief (mantan Menaker RI dan Dewan Pembina ASEPHI).

Ketua Umum ASEPHI, Dr. Muchsin Ridjan, menekankan pentingnya adaptasi industri kerajinan terhadap perkembangan teknologi digital dan harus mampu bertransformasi untuk tetap relevan di era globalisasi dan siap menghadapi segala tantangan dalam perdagangan dunia termasuk menyikapi kebijakan Amerika Serikat (AS) terkait tarif impor baru kepada sejumlah negara termasuk Indonesia yang cukup berdampak bagi industri kerajinan. “Industri tekstil, alas kaki, furniture/homedecor selama ini memiliki pasar besar di AS sebagai salah satu tujuan utama ekspor,” jelas Muchsin Ridjan.

Ari Satria, S.E., MA., Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif; Kementerian Perdagangan, memberikan pencerahan tentang update posisi tim negosiasi Indonesia di USA dan bagaimana kinerja surplus ekspor Indonesia atas USA serta menjawab sejumlah pertanyaan dari peserta RAPIM. Pemerintah Indonesia tengah bernegosiasi dalam upaya menurunkan tarif ekspor produk kerajinan ke AS, dengan target pengurangan hingga 10 persen dari tarif yang dikenakan mencapai 32 persen dan berusaha menyeimbangkan posisi neraca perdagangan RI x USA.

Poin penting yang menjadi catatan penting RAPIM ASEPHI adalah ASEPHI sebagai satu-satunya Asosiasi Ekspor produkt kreatif menurut Kemenetrian Perdagangan bahwa sektor kreatif kerajinan yang SUPER LABOUR INTENSIF atau padat karya tetap optimis menghadapi tantanan kedepan, termasuk siap diversifikasi pasar USA meski diversifikasi pasar tidak mudah. Sejumlah kolaborasi program dapat dimanfaatkan lebih maksimal antara lain design ada IDDC, Potensial Buyers ada program Business matching, Good Design untuk Pasar Jepang.

ASEPHI dan Kemendag sepakat menargetkan meningkatkan target ekspor kerajinan yang padat karya tembus diatas 1 Milyar USD dengan sinergitas lebih intensif untuk membuka pasar ekspor lebih luas. Bagi ASEPHI sebagai pelaku kreatif kerajinan, tantangan adalah peluang yang diciptakan agar lebih kreatif dan produktif membaca pasar. (Achmad Ichsan)



Sport News

Motivation

Anime Batch

Ekspedisi Papua

Jasa Import China

Berita Olahraga

More From Author